Takkala kita bicara tentang cinta, tentu saja sudah menjadi kepastian dan pada umumnya setiap orang akan memaknainya ada dua hati yang terpanah asmara atau boleh dikata sejoli lagi kasmaran (pacaran). Namun hal ini bukan seperti yang dimaksudkan di atas tadi, karena untuk memaknai cinta di bulan Ramadhan, tidaklah sesempit dalam arti yang lebih universal, Kenapa demikian ?
Okay-lah sebelum menguraikannya lebih jauh tentang bersemi cinta dibulan Ramadhan, apa salahnya kita mengetahui sejak kapan perasaan cinta dan sejarah serta hikayat cinta dimulai.
Untuk sementara kita bersimpuh dahulu pada Yang Punya Cinta, siapa yang menciptakan cinta itu?
Allah SWT yang menciptakan cinta, maka wajib kita utamakan keberadaannya di atas cinta kepada yang lain. Begitu baiknya Dia memberikan rasa cinta kepada setiap hamba-Nya. Dengan adanya rasa cinta, hidup akan lebih berwarna dan lebih indah.
Dalam berbagai literatur dan pengetahuan berdasar kepada para ahli memaknai cinta.
Robert J. Sternberg mengurai dalam bukunya bertajuk Triangular Theory of Love, satu rasa dikategorikan sebagai cinta bila memenuhi tiga komponen, yaitu intimasi, gairah, dan komitmen.
Sternberg menggarisbawahi bahwa perasaan adanya kedekatan, keterhubungan, dan ikatan. Sementara gairah lebih mengarah ke romansa, ketertarikan fisik, dan praktik seksual.
Para filosof menjelaskan lebih rinci dan mendefinisikan cinta sebagai sesuatu hal yang indah, cinta diartikan sebagai spirit atau dasar dari kehidupan manusia. Cinta memberikan nuansa yang positif yang berdampak pada sebuah keharmonisan dan kedamaian manusia.
Sedangkan dalam definisi yang lain tentang Cinta, seperti yang sering kita dengar, adalah perasaan yang mendalam dan kuat yang membuat kita merasa terhubung secara emosional dengan pasangan. Cinta adalah panggilan jiwa yang membawa kebahagiaan, kegembiraan, dan keintiman dalam hubungan.
Dalam prespektif Islam makna cinta adalah sangatlah suci. Cinta haruslah didasari oleh kasih sayang dan dibuktikan dengan perbuatan. Dan apa-apa yang kita cintai di bumi ini haruslah karena Allah Ta'ala. Sangat tidak baik, bahkan berbahaya jika kita mencintai hanya karena nawa nafsu.
Di dalam dunia tasawuf, cinta adalah bagian dari ahwal, cinta bukan maqam. Ahwal adalah kondisi jiwa yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia.
Arti cinta dalam Al Quran.
Manusia merupakan salah satu makhluk Allah yang diberi anugerah berupa cinta. Cinta yang diberikan Allah terhadap makhluknya merupakan bukti kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya.
Saatnya kita mengurai 'bersemi cinta dibulan Ramadhan, ternyata sejuta cinta unlimited.
Penulis ingin mengungkapkan dan memaknai serta mendefinisikan sejuta cinta unlimited. Unlimited disini bukan yang dimaksud cinta tanpa batas dengan kata lain perasaan dan pikiran yang negatif. Oleh karena bersemi cinta dibulan Ramadhan, inilah adanya kesucian *Cinta Karena Allah SWT.
Sejuta cinta unlimited adalah cinta karena Allah SWT, melebihi cinta segalanya.
Definisi Cinta karena Allah SWT merupakan segala bentuk aktivitas positif yang kita cintai, bukan seperti arti yang selama ini dalam pengertian yang sempit, selain mencintai seseorang atau pasangan. Sebagai contoh:
1. Cinta pada pekerjaan,
2. Cinta merawat anak yatim,
3. Cinta kedamaian,
4. Cinta keindahan,
5. Dan lain lain terlalu banyak untuk dicatat.
Sumber dari berbagai literatur pengetahuan dan pustaka pribadi.
Iwan Singadinata.