Tribuana News Pangandaran
Agenda tahunan masyarakat Desa Ciliang Kecamatan Parigi kembali digelar, Batu Hiu Culture Festival atau Gelar Budaya Ruat Jagat Sila Saamparan tahun ini merupakan tahun ke-8 diadakan dan digagas oleh Pokdarwis Batu Hiu.
Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata berkesempatan hadir untuk turut menyaksikan prosesi Upacara Adat Mapag Banyu Kahuripan, bertempat di Pantai Batu Hiu. Jum'at⁷ (12/7/2024)
Upacara Adat Mapag Banyu Kahuripan yaitu air yang sudah diambil dari 10 kecamatan disatukan kemudian di larung/dihanyutkan ke laut.
Selain itu, pada acara tersebut, setiap dusun yang ada di Desa Ciliang membuat kreasi dongdang yang berisi makanan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT., untuk nantinya dibagikan kepada para warga.
Ketua Panitia Kang Jajat menyanpaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan ajang silaturahmi dan bentuk rasa syukur warga Desa Ciliang setiap tahunnya.
"Dulu acara ini namanya babarit yg dikaksanakan di bulan Muharram, namun karena kita ada di daerah wisata, maka dijadikan ajang untuk promosi wisata batu hiu" lanjut Kang Jajat
Acara berlangsung sejak 12 - 14 Juli 2024, diawali dengan Upacara Adat Mapag Banyu Kahuripan, Gapleh, Festival Rebana, Ronggeng dan ditutup dengan Sasawangan.
"Sekarang bulan Muharram, tahun baru Islam. Tentu ada filosofis kegiatan ini dilaksanakan setiap awal tahun, karena ingin lebih baik, orang Ciliang lebih makmur, dan Batu hiu lebih maju. Saya sudah hampir 8 tahun jadi Bupati, pengembangan budaya, pengembangan seni tentu menjadi suatu bagian yang harus dilestarikan. Yang kedua sebagai bagian dari yang lain agar wisata Batu Hiu dapat berkembang" ucap Bupati Pangandaran dalam sambutannya.
Menanggapi tradisi Upacara Mapag Bayu Kahuripan, beliau juga berpesan untuk tetap menjaga aqidah dengan segala budaya yang ada.
"Saya terus berkomunikasi dengan para alim ulama mana yang benar mana yang tidak benar, mana yang boleh mana yang tidak boleh. Budaya boleh berkembang tapi aqidah harus terap terjaga dengan baik. Karena musyrik itu adalah sesuatu yang tidak diampuni oleh Allah" lanjut beliau.
Berkaitan dengan masa jabatannya yang akan berakhir, Bupati Pangandaran menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan.
"Saya akan mengakhiri masa bhakti saya. Saya mohon maaf apabila ada tutur kata, harapan dan janji-janji yang belum sempurna. Kalaupun ada yang bagus, itu bukan prestasi bupati tapi merupakan kewajiban seorang pemimpin. Hal-hal yang fundamen infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan penataan wisata sudah kita lakukan. Pada 27 November nanti, kita akan memilih maka pilihlah pemipin yang bisa membawa Pangandaran lebih baik lagi" pungkas beliau.
Sumber : prokompim pangandaran
Diunggah : d.y.w.