Kamis, 20 Maret 2025 22:25 WIB

Hari Ini Tanggal 21 April Masih Banyak Kaum Wanita Yang Tidak Melupakan Perjuangan Seorang Tokoh Emansipasi RA. KARTINI Dari Belenggu Peradaban Yang Memasung

Senin, 22 April 2024 13:07:47

Oleh: Redaksi | 206 view

Tribuana News Tasikmalaya

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pahlawan itu.

Kata pahlawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagaiorang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Secara etimologis ada juga yang memaknai pahlawan berasal dari akar kata pahala, dan berakhiran wan, pahalawan.

Dalam kosa kata lainnya kata Pahlawan berasal dari bahasa Persia: پهلوان, " atau pejuang; pahlawan" bahadur, wira, wirawan, begitu juga dalam bahasa Inggris (hero), atau wirawati inggrisnya (heroine).

Pahlawan adalah seseorang yang berpahala yang perbuatannya berhasil bagi kepentingan orang banyak. Perbuatannya memiliki pengaruh terhadap tingkah laku orang lain, karena dinilai mulia dan bermanfaat bagi kepentingan

masyarakat bangsa atau umat manusia.

Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut "hero" yang diberi arti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikaruniai kekuatan yang luar biasa, keberanian dan kemampuan, serta diakui sebagai keturunan dewa. Pahlawan adalah sosok yang selalu membela kebenaran dan membela yang lemah.

Dalam cerita perwayangan dikenal tokoh Arjuna dari Pandawa dinilai sebagai pahlawan yang membela kebenaran dari kebatilan. Pahlawan juga dipandang sebagai orang yang dikagumi atas hasil tindakannya, serta sifat mulianya, sehingga diakui sebagai contoh dan tauladan.

Pahlawan sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi gemilang dalam bidang kemiliteran.

Pada umumnya pahlawan adalah seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara, bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam mencapai cita-citanya yang mulia, sehingga rela berkorban demi tercapainya tujuan, dengan dilandasi oleh sikap tanpa pamrih pribadi.

Seorang pahlawan bangsa yang dengan sepenuh hati mencintai negara bangsanya sehingga rela berkorban demi kelestarian dan kejayaan bangsa

negaranya disebut juga sebagai patriot.

Kategori pahlawan pun ada banyak, tergantung dengan prestasi yang disumbangkannya, seperti pahlawan kemanusiaan, pahlawan nasional, pahlawan perintis kemerdekaan, pahlawan revolusi, pahlawan proklamasi, pahlawan iman, pahlawan tanpa tanda jasa.

Dalam perspektif dan pandangan Islam, yang dimaksud pahlawan dapat dimaknai sebagai orang Islam yang berjuang menegakkan kebenaran (al-haq) demi memperoleh ridha Allah semata. Kredo dan doktrinnya adalah: limardhatillah wa li i’lai kalimatillah hiyal-‘ulya. Kata kuncinya adalah kebenaran (al-haq) dan ridha Allah swt.

Di sini maknanya, kebenaran adalah segala sesuatu (baik yang berupa perintah maupun larangan) yang datang dari Allah Swt melalui ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Saw. (Wama atakum al-Rasulu fakhuzuhu wama nahakum ‘anhu fantahu).

Dengan demikian, pahlawan dalam perspektif Islam harus memiliki koridor dan konteks ini (memperjuangkan kebenaran dan untuk menjunjung nilai luhur Islam sebagai agama yang benar). Dalam konteks makro, pahlawan Islam adalah orang Islam yang berjuang membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan Negara dari penindasan dan penjajahan.

Seorang pahlawan pasti memiliki kontribusi atau jasa besar bagi orang lain, karena semua ajaran dalam Islam memiliki implikasi positif bagi orang lain, bahkan untuk semesta alam ini (semua makhluk hidup), sebagaimana sabda Nabi: Khair al-Nas anfa’uhum li al-nas dan firman Allah: Wama arsalnaka illa rahmatan li al-‘alamin. Mengenai berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan ini banyak disebut dalam al-Quran.

Sekilas ringkas tokoh emansipasi wanita.

Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita Indonesia. Perjuangannya selalu diperingati pada tanggal 21 April setiap tahun.

Perjalanan Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan sangat berat dan berliku. Oleh karena masa itu, perempuan dianggap tidak layak untuk mengenyam pendidikan.

Kartini lahir di Mayong, Jepara pada 21 April 1879 dari pasangan Raden Mas Sosroningrat dan Mas Ajeng Ngasirah. Sejak kecil, Kartini dikenal sebagai anak yang lincah dan aktif bergerak. Hal itu juga ia utarakan dalam suratnya kepada Estelle Zee-handelaar tanggal 18 Agustus 1899.

Pada 1885 Kartini dimasukkan ke Sekolah Dasar Eropa atau Europesche Lagere School (ELS). Hal itu cukup bertentangan dengan tradisi kaum bangsawan yang melarang putrinya ke luar rumah. Di ELS, Kartini menarik perhatian orang Eropa dengan kemampuan berbahasa Belandanya. Pengetahuan Kartini semakin bertambah.

Pada tahun 1892, Kartini yang belum genap 13 tahun lulus dari ELS dan harus menjalani pingitan yang sesuai dengan tradisi bangsawan. Padahal, dia ingin meneruskan pendidikannya ke HBS Semarang tetapi ditolak oleh ayahnya.

Dalam masa pingitan selama empat tahun yang menyedihkan itu dijalaninya dengan membaca buku. Buku bacaan yang disukainya adalah buku pengetahuan karena membuat RA. Kartini menjadi lupa akan kesedihan hidup yang harus dijalani. Buku-buku tersebut akan terus dibaca dan dibuatkan catatan kecil yang berisi tema-tema bernilai penting.

Sumber dari berbagai literatur pengetahuan dan pustaka pribadi.

Iwan Singadinata

Komentar Anda

BACA JUGA