Tribuana News.Banjar -- Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD-KNPI) Kota Banjar menggelar kegiatan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda), Rabu (04/1/2023) bertempat di Aula Dispora Kota Banjar Jawa Barat.
Kegiatan Rapimda KNPI DPD Kota Banjar dibuka oleh Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana dan dihadiri oleh Ketua DPRD, perwakilan Forkopimda, pengurus KNPI Provinsi Jawa Barat serta perwakilan OKP se-Kota Banjar.
Kegiatan ini merupakan sebuah persiapan menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang
didalamnya akan membahas tentang tata tertib pelaksanaan musda, kebijakan serta proses pelaksanaan Musda.
Hasil dari Rapimda ini akan
menjadi rekomendasi untuk melaksanakan Musyawarah Daerah.
Dalam sambutannya Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana mengatakan, bahwa pemuda mempunyai peranan penting dalam
pemerintahan. Peran pemuda diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dan mendukung
program pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Kota Banjar dengan memberikan ide, gagasan serta inovasi baru dalam upaya
meningkatkan pembangunan di Kota Banjar.
"Jika melihat sejarah perjuangan sebelum Indonesia merdeka maupun paska kemerdekaan, peran pemuda tidak boleh diabaikan, karena pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa, Pemerintah Kota Banjar terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Banjar.
Menurutnya, potensi Pariwisata di Kota Banjar tidak terlalu besar, salahsatu upaya Pemerintah adalah
dengan menjadikan Kota Banjar menjadi Kota tujuan event dengan menggelar event secara rutin.
"Disinilah peran penting pemuda dalam melakukan promosi event Kota Banjar," terangnya.
Ia berharap, pemuda dapat berperan aktif dalam pengorganisasian
event-event yang digelar.
Disinggung tentang Proses Rapimda, ia mengatakan, bahwa
proses dinamika dalam pelaksanaan Rapimda adalah hal biasa terjadi. Perbedaan pendapat atau pandangan
merupakan hal yang wajar. Hal tersebut dapat menjadi sebuah pembelajaran demokrasi bagi para pemuda.
"Saya yakin, dinamika pasti terjadi.
Namun yang paling penting, tetap
menjaga soliditas, sehingga
mengerucut menjadi suatu organisasi yang kokoh dan solid," pungkasnya. (Herman)