Tribuana News, Tasikmalaya -- Social Demokrasi Movement (SDM) hari ini melakukan audiensi dengan Kantor Imigrasi Tasikmalaya. (14/01/2025). Dalam audiensi tersebut, SDM menyampaikan sejumlah temuan dan laporan masyarakat terkait dugaan praktik pungli dan permainan sistem dalam pelayanan paspor.
Salah satu dugaan yang diungkapkan ketua SDM, Hagi Sopyan, bahwa adanya oknum yang bermain dengan sistem pendaftaran online. Oknum tersebut diduga membuka dan menutup sistem pendaftaran secara sengaja untuk memfasilitasi pemohon tertentu. Akibatnya, pemohon lain harus menunggu lama dan bahkan diminta membayar tambahan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat.
Selain itu, SDM juga menyoroti praktik pungli yang dilakukan oleh calo di sekitar kantor imigrasi. Calo-calo tersebut menawarkan jasa percepatan pembuatan paspor dengan harga yang jauh di atas ketentuan.
"Kami akan terus mengawal dan memantau jangan sampai kantor Imigrasi yang ada di Tasikmalaya yang melayani beberapa kota kabupaten di wilayah priangan Timur khususnya menjadi contoh yang buruk dalam tata kelola pelayanan publiknya apalagi ada oknum yang terlibat dalam pungli, jangan sampai lah terjadi itu," kata Hagi.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Intelijen Imigrasi Tasikmalaya memberikan statement yang ideal sesuai dengan tupoksinya. Namun, SDM masih menunggu tindak lanjut yang konkret dari pihak imigrasi terkait dengan hasil audiensi dan temuan yang disampaikan.
SDM berharap pihak imigrasi dapat melakukan investigasi mendalam terhadap dugaan-dugaan tersebut dan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat. Selain itu, SDM juga mendesak pihak imigrasi untuk memperbaiki sistem pelayanan paspor agar lebih transparan dan akuntabel. Audiensi ini menjadi sorotan penting mengingat Kantor Imigrasi Tasikmalaya melayani beberapa kota dan kabupaten di wilayah Priangan Timur. SDM menegaskan akan terus mengawal dan memantau perkembangan kasus ini agar pelayanan publik di bidang imigrasi dapat berjalan dengan baik dan bebas dari praktik-praktik korupsi. (Galih W)