Jumat, 29 September 2023 07:07 WIB

Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat Tetap Menjadi Pilihan dalam Pemberdayaan Difabel

Selasa, 27 Desember 2022 12:24:32

Oleh: Redaksi | 344 view


Tribuana News. Singaparna - Secara umum Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) adalah sebagai upaya untuk memulihkan keberfungsian orang yang mengalami gangguan atau hambatan, baik secara fisik, mental, psikologis, maupun sosial, dengan bertumpu pada peran keluarga dan kelompok masyarakat, serta mendayagunakan berbagai prakarsa, potensi, dan sumber daya masyarakat.

Sebagai langkah kongkrit dalam menjalankan programnya maka RBM Desa Singaparna melaksanakan kegiatan Penanganan Program Perlindungan dan Pemberdayaan Anak Penyandang Disabilitas, dengan menghadirkan narasumber dr. Rizab, (dokter visioteraphy) dari Bandung, bertempat di GOR Desa Singaparna, Selasa (27/12/2022).

Hadir dalam kegiatan ini Camat Singaparna, Kepala Desa Singaparna, BPD, Ketua MUI, Puskesmas Kecamatan Singaparna, Lakpesdam NU Kota Tasikmalaya, Aisyiah Inklusi, Tokoh Masyarakat/Agnia.

Ketua Pelaksana kegiatan Iim Imron Anshori dalam sambutanya menyampaikan Keberadaan RBM Desa Singaparna telah memiliki kadernya yang bersifat sukarela, bekerja mulai dari tingkat RW dan Desa
Para kader ini saling berkolaborasi mewujudkan tujuan hadirnya RBM yakni mendampingi keluarga penyandang disabilitas memandirikan penyandang disabilitas, serta mampu mengatasi disabilitas.

"Alhamdulillah kegiatan terlaksana atas kerjasama dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya, yang telah terjalin selama 4 tahun. Saat ini juga hadir dari Aisyiah Inklusi yang peduli terhadap kondisi sosial," ujarnya.

Sementara itu ditempat terpisah Ketua Relawan /Kader RBM Desa Singaparna Saeful Misbah saat ditemui Tribuana News disela acara menyampaikan tanggapan dan harapannya bahwa anak dengan disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lainya dalam segala aspek kehidupan, masih banyak masyarakat menganggap anak disabilitas dan keluarganya merupakan suatu aib atau hal yang memalukan. Anak dengan disabilitas kerap dihadapkan pada stigma negatif dan diskriminasi dari berbagai pihak.

"Dengan adanya RBM sebagai upaya kami memenuhi kebutuhan anak dengan disabilitas mencapai kemandirian optimal secara fisik, mental, sosial,dan ekonomi sesuai dengan kemampuannya.Kami berharap penyandang disabilitas memiliki akses terhadap pelayanan khusus yang mereka butuhkan, sementara mereka tetap berada didalam masyarakat dan mendukung masayarakat mereka, serta menikmati suatu gaya hidup seperti anggota masyarakat yang lainnya," harapannya. (Ayi Ahmad Hidayat)

Komentar Anda

BACA JUGA