Tribuana News. Singaparna - Perhelatan akbar puncak acara peringatan HUT PGRI Ke-77 dan Hari Guru Nasional Se-Wilayah Tasik Barat mencakup 13 Kecamatan yang dihadiri Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto yang diselenggarakan di Gedung Islamic Center berlangsung meriah, Kamis (24/11/2022).
Acara yang dihadiri sebanyak 3.400 Guru selain meriah dengan ditampilkannya kreasi seni dari siswa berprestasi dan Paduan Suara dari PC PGRI Mangunreja, berdasarkan pantauan Tribuana News juga terkesan begitu sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan dan mengangkat isyu nasib guru honorer. Setidaknya itulah yang disampaikan Bupati Tasikmalaya, Ketua PGRI Kabupaten Tasikmalaya H. Akhmad Juhana, SmPd., MM Pd, dan Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat Drs. H.Dede Amat, MM.Pd, disaat memberikan sambutannya.
Ketua Panitia Pelaksana HUT PGRI Drs. Teten Sutendi, M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa PGRI dalam eksistensinya dituntut untuk lebih pro aktif, meningkatkan profesionalisme, wawasan berpikir untuk mampu memberikan kontribusi pemikiran yang positif kepada pemangku kebijakan, termasuk kepada Pemerintah Daerah.
"Alhamdulillah secara gradual pengangkatan Guru honorer, baik melalui ASN maupun melalui PPPK sudah berjalan meskipun masih jauh pemenuhannya ditengah masih banyaknya kekosongan Guru di semua tingkatan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK," ujarnya.
Teten menambahkan bahwa di wilayah Tasik Barat yang mencakup 13 Kecamatan jumlah lembaga pendidikan terdiri dari: TK sebanyak 114, SD: 350, SMP: 58, dan SMA/SMK sebanyak 88.
"Perjuangan PGRI belum selesai. Untuk itu mohon kiranya Bapak Bupati dan Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat, beserta Ketua PGRI Kabupaten Tasikmalaya agar tidak berhenti memperjuangkan nasib guru, baik dari segi kesejahteraan intelektualnya, maupun kesejahteraan sosialnya," harapnya.
Sementara itu Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk PGRI dan selamat memperingati Hari Guru Nasional 2022.
Dedikasi Guru sangat besar terhadap bangsa ini termasuk di Kabupaten Tasikmalaya. Tidak sedikit para guru yang kurang diberi apresiasi oleh Pemerintah, seperti masih banyaknya guru honorer atau sukarelawan yang terus berjuang tidak memandang upah.
Dan berkumpulnya kita disini semoga menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
"Meskipun demikian Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya terus berjuang untuk memenuhi hak bapak-ibu sekalian. Kebijakan saya, Bupati Tasikmalaya tidak akan membuka seleksi ASN kecuali mengutamakan para honorer, sukarelawan yang telah mengabdi lama," tegasnya.
Di penghujung acara dilakukan penyerahan bantuan dari BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya antara lain: untuk siswa tidak mampu sebanyak 26 orang, bantuan sembako untuk masyarakat tidak mampu sebanyak 12 orang, dan penyerahan Beasiswa Program 1 Keluarga 1 Sarjana untuk 56 Mahasiswa, total biaya 113 jt. yang diterima secara simbolis oleh Euis Lisdiyana Mahasiswa STIKes Respati Tasikmalaya.
Selain itu Pengurus PGRI Kabupaten Tasikmalaya juga memberikan Piagam Penghargaan kepada Ining Setianingsih, S.Pd dari SDN Cilangkap Kecamatan Puspahiang sebagai Guru Berdedikasi Tinggi Dalam Melaksanakan Tugas dan santunan sebesar 10 jt. sebagai bentuk empati mengingat kondisi fisiknya cacat kaki setelah mengalami kecelakaan sehingga setiap melaksanakan tugasnya menggunakan kursi roda.
Sebelumnya Ketua PGRI Provinsi Jawa Barat Drs. H. Dede Amar M. M.Pd memandu pengumpulan dana dari seluruh undangan yang hadir untuk disalurkan ke korban gempa di Cianjur, dan saat itu terkumpul uang sejumlah 15 jt. lebih. (Ayi Ahmad Hidayat)
