Tribuana News, Tasikmalaya -- Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya (KMRT) berhasil mendorong Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, dan Kepala Kejari Tasikmalaya untuk menandatangani nota kesepahaman atau pakta integritas dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia. Aksi demonstrasi yang digelar hari ini, Senin (9/12), berlangsung cukup alot hingga massa sempat membakar ban di depan Kantor Bupati namun berakhir damai.
Aksi dimulai dengan tuntutan tegas agar seluruh pejabat publik di Kabupaten Tasikmalaya berkomitmen memerangi korupsi. Massa aksi secara bergantian mendatangi kantor Bupati, DPRD, Polres, dan Kejari. Setelah berjam-jam bernegosiasi, akhirnya seluruh pejabat tersebut menyetujui tuntutan KMRT dan menandatangani pakta integritas.
Dalam pakta integritas tersebut, para pejabat berkomitmen untuk:
* Menerapkan upaya pencegahan korupsi secara lebih serius.
* Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.
* Menindak tegas setiap bentuk korupsi tanpa pandang bulu.
* Mendorong pendidikan anti korupsi di semua level, terutama di sekolah.
Korlap aksi, Muhammad Nur Taufik mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan sebagai agenda tahunan KMRT yang tentunya ending yang kami harapkan semua dapat berkomitmen dan duduk bersama untuk merumuskan solusi agar kabupaten Tasikmalaya bebas dari Korupsi.
Ahmad Ripa sebagai presiden KMRT mengatakan aksi ini dilakukan karena dasar Survei Penilaian Integritas yang dilakukan oleh KPK yang mengatakan bahwa kabupaten Tasikmalaya berada pada zona rentan tindak pidana korupsi.
Lanjut Ripa, KMRT puas dengan hasil aksi ini. "Ini adalah kemenangan bagi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Kami akan terus mengawal implementasi pakta integritas ini agar korupsi di Tasikmalaya benar-benar bisa diberantas," tegasnya.
Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto, juga menyatakan komitmennya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. "Kami akan buktikan bahwa Kabupaten Tasikmalaya serius dalam memerangi korupsi," ujarnya. (Galih W)
