Tribuana News. Singaparna - Padepokan Rongkat Jagat Galunggung merupakan salah satu Padepokan di Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki misi menjaga dan melestarikan Seni Budaya Sunda. Padepokan yang berdiri pada 8 Oktober 2014 ini awal mulanya bernama Galunggung Putra Sunda. Namun diresmikan menjadi sebuah Organisasi Masyarakat pada tahun 2018.
Genap berusia empat tahun Padepokan Rongkat Jagat Galunggung menggelar Milangkala yang ke 4 sekaligus memperingati Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW. Bertempat di Halaman Gedung Bupati Tasikmalaya, Minggu, (09/10/2022).
Selain dibumbui kegiatan santunan bagi Anak Yatim, kegiatan tersebut dimeriahkan dengan menampilkan kesenian-kesenian khas daerah diantaranya Kesenian Lais, Pencak Silat, Debus dan lain-lain, juga dihadiri oleh Padepokan yang ada di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya maupun luar daerah, diantaranya Padepokan LSI Majalengka, Pandawa Lima, Padepokan Sunda Ngahiji, ASGAR, Padepokan Maung PING, Sukaputra Cahaya Galunggung, Manggala Garuda Putih, tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.
Ki pancaroba (Agung Gunawan) sebagai Ketua Dewan Pembina Padepokan tersebut menyampaikan harapannya kepada TribuanaNews bahwa dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah untuk lebih memperhatikan kelestarian daripada budaya dan juga berharap dari kalangan Para Ulama, Umaroh, Jawara, TNI/ Polri bisa bersinergi, karena orang budaya juga lebih cinta akan persatuan dan kesatuan.
"Meskipun kita berbeda Padepokan, berbeda nama Padepokan tapi Insya Allah itu tidak akan menjadi perpecah belahan, justru dengan adanya perbedaan kita harus bisa menunjukkan bahwa kita bisa tetap bersatu, karena para budayawan itu saling asah asih asuh Siliwangi," jelasnya.
Agung juga mengungkapkan kekecewaannya dengan tidak hadirnya dari pihak Pemerintah Daerah di acara Milangkala tersebut padahal kegiatan digelar dihalaman Gedung Bupati.
"Dari Paguyuban secara pribadi dan secara naluri manusiawi tentunya jelas pasti ada kesal, tetapi tadi sudah ada klarifikasi daripada wakil-wakilnya bahwa beliau sedang ada aktivitas acara diluar.
Semoga Milangkala Padepokan Rongkat Jagat Galunggung ini menjadi barometer bahwasanya Milangkala Sunda-Sunda ini harus siap tampil diperkotaan dan kita tunjukkan kepada Pemerintah sejauh mana dan gregetnya cintanya kita terhadap budaya bahwa pelaku seni budaya itu benar-benar ada," pungkasnya. (Galih W)