Minggu, 13 Oktober 2024 20:11 WIB

Syukur Waktu Desa Pusparahayu Yang Ke 41

Selasa, 23 Mei 2023 09:44:03

Oleh: Redaksi | 521 view

Tribuana News.  - Dalam rangka Milangkala Desa Pusparahayu Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya yang ke 41 yang mengambil tema "Wit siji jadining loro, Dahane papat siki na loro, Kemange nejo warna" Pemerintah Desa Purwarahayu menggelar acara Syukuran pada Sabtu (20/05/2023).

Acara tersebut dihadiri Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, para Tokoh Alim Ulama, para Kepala Desa,
Babinsa dan Karang Taruna, serta warga masyarakat setempat.

Dalam sambutannya Plt Kabid Kebudayaan Ai Budiarti berharap dengan adanya Milangkala ini yang menampilkan Rudat dari Sanggar Seni Jagarisa, maka Desa Pusparahayu semakin maju, semakin berkembang dan bisa juga meningkatkan pelayanan kepada masyarakatnya.

"Sekitaran 103 Organisasi Kesenian  di Kabupaten Tasikmalaya sudah diberikan SKOK (Surat Keterangan Organisasi Kesenian).
Dalam hal ini Dinas sendiri tidak menjanjikan apapun selain pengembangan seni budaya. Tentunya kalau  ada kegiatan seperti sekarang dan kebetulan di sini ada kesenian Rudat, maka kami tentunya mendukung sekali, mudah mudahan dengan adanya milangkala ini segalanya masyarakat bisa terlayani apalagi mungkin dengan kaitan kebudayaan tadi mudah mudahan kesenian Rudat bisa berkembang dan lebih maju pesat," ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Pusparahayu Rahmat Nugraha  menerangkan bahwa kehidupan tentang karahayuan dan dalam rangka mengelola Pemerintahan Desa atau berkehidupan di masyarakat dengan berinteraksi sosial dari empat sudut maka akan berjalan lancar dan  hasilnya akan menjadi dua. Tinggal memilih di dalam kehidupan antara kebaikan dan kejahatan, kebaikan dan kejahatan kita tergantung pada niat kita semoga niat kita ada dalam kebarokahan, melahirkan kebaikan, introspeksi diri, dan  mengingat jasa para leluhur juga, karena tidak akan ada kita jika tidak ada leluhur.,

"Kemange nejo warna pasti di kehidupan beranekaragam , tapi jadikanlah hal itu keindahan seperti membangun suatu bangunan ada jendela pintu siku siku genteng dan WC tapi menyatukan suatu bangunan yang berbetuk dan tidak menampakan keegoisan, lalu terbentuklah suatu bangunan begitu juga dalam kehidupan. 
Wit siji jadi ning loro , dahane papat sikine loro, kemange nejo warna. Intinya tetap menghargai kebersatuan utamanya di Desa Pusparahayu dalam nilai kebersamaan," tegas Rahmat saat ditemui Tribuana News di sela acara.

Rahmat menambahkan selama ini pihaknya bahu membahu, saling mengkoreksi kekurangan dan kelemah.

"Alhamdulillah kami bersinergi antara Pemerintahan dan juga kelembagaan, sebagai panutan guru kami  adalah para Ulama. Itu lah yang kami jalin selama ini. Di lembaga kami ada Karang Taruna diberdayakan dalam setiap kegiatan untuk memajukan Desa Pusparahayu,
Selama saya menjadi Kepala Desa Pusparahayu kegiatan ini sudah di laksanakan selama tiga kali, mungkin  kebelakang belakang juga dilaksanakan dalam bentuk syukuran," ujarnya.

Rahmat berharap dengan acara Milangkala atau sukur waktu yang ke 41 ini bahwa pepatah orang tua harus menjaga budaya leluhur apa yang sudah di wariskan oleh leluhur, jasadnya kita do'akan, karomah safa'atnya kita pinta dan lebih introspeksi saat ini  harus bagaimana untuk kedepannya  intinya kita harus bersatu.

Di tempat yang ang sama Rifki Taufik selaku Ketua Karang Taruna Desa Pusparahayu menanggapi bahwa dengan dilaksanakannya Milangkala ini ada baiknya bagi kaum Pemuda Desa Pusparahayu dan sangat mengedukasi mengingatkan kembali kepada pejuang pejuang yang dulu telah memperjuangkan terbentuknya Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang.

Ketua LPM Desa Pusparahayu Tatang juga mengatakan bahwa hidup tanpa seni itu hampa, baik dalam membangun kehidupan apapun. Tanpa seni serasa ada yang kurang,  tapi masalahnya  berkesenian juga tentunya akan berkaitan dengan anggaran. (Aris)

Komentar Anda

BACA JUGA