Tribuana News. Tasikmalaya – Pasca digelarnya Kongres ke-IV Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) di Wisma Atlet Jakarta pada 15 dan 16 Nopember 2023 menuai perbedaan pandangan dari hasil keputusan penetapan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat. Penolakan muncul dari beberapa Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Sebanyak 8 dari 13 Ketua DPD (AWI) yang hadir menolak hasil keputusan Kongres tersebut karena dinilai ada beberapa hal di AD/ART yang tidak di indahkan.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang AWI Kabupaten Tasikmalaya Galih Witono turut menanggapi polemik tersebut, bahwa hal wajar jika di dalam tubuh sebuah organisasi ada ekspresi ketidaksepakatan atau pendapat yang bertentangan. Seyogianya hal tersebut di pandang sebagai kekuatan pemantauan yang penting dalam organisasi dan dapat menjadi tanda peringatan ketidakpuasan anggota atau kemunduran organisasi.
"Saya berharap DPP menerima perbedaan pendapat tersebut karena disinyalir ada praktik penurunan kualitas keputusan dan pembungkaman demokrasi di tubuh organisasi sehingga ada umpan balik korektif dari praktik dan kebijakan majelis tertinggi saat itu, meskipun pengambilan keputusan kemarin menurut para pendahulu adalah langkah baik untuk AWI kedepan," kata Galih Witono yang juga menjadi peserta kongres.
Terkait isu DPD yang menolak hasil Kongres akan mundur dari AWI, Galih menjelaskan bahwa DPC Kabupaten Tasikmalaya tidak berharap hal itu terjadi, organisasi profesi besar tersebut harus terus mewarnai dunia kewartawanan khususnya di daerah. Sehingga DPC AWI Kabupaten Tasikmalaya belum menentukan langkah politiknya sebelum dilaksanakan Rapat Pimpinan di tingakat DPD.
"Terkait langkah politik DPC AWI Kabupaten Tasikmalaya saat ini menunggu dilaksanakannya Rapim seluruh DPC se-Jawa Barat yang dalam waktu dekat akan digelar oleh DPD, sehingga hasil Rapim disampaikan ke DPP untuk diambil sebagai langkah evaluasi, dengan harapan DPP menggelar Muslub sehingga permasalahan ini jadi clear." jelasnya. (Redaksi)