Kamis, 12 Desember 2024 03:00 WIB

Menguak Luka Masa Kecil: Proses Pemulihan dari Trauma Usia Dini

Jumat, 01 November 2024 15:12:51

Oleh: Redaksi | 148 view

Menguak Luka Masa Kecil: Proses Pemulihan dari Trauma Usia Dini


Penulis : Tyara Intana Putri Kusumah
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Tribuana News, Tasikmalaya -- Bukan apa yang terjadi pada seseorang, melainkan bagaimana ia merespons kejadian tersebut yang menentukan masa depannya. Pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak dapat meninggalkan bekas mendalam pada perkembangan emosi, sosial, dan mental seseorang. Peristiwa traumatis ini, seperti kekerasan, pengabaian, atau kehilangan orang yang dicintai, dapat memicu berbagai reaksi psikologis yang kompleks. Namun, kabar baiknya adalah trauma tidak selalu menjadi penghalang bagi seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dengan dukungan yang tepat dan upaya yang konsisten, individu dapat mengatasi dampak negatif dari trauma masa lalu dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Ilmu pengetahuan yang diperoleh baik secara formal, non-formal, maupun informal, menjadi salah satu aspek yang berperan penting dalam membantu seseorang yang mengalami traumatis pada masa usia dini. Ilmu pengetahuan dapat membantu individu mengelola emosi, mengembangkan pola pikir positif, dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Ilmu pengetahuan dapat menjadi pemahaman bagi individu yang mengalami traumatis pada masa usia dini, mengenai pentingnya kemampuan otak untuk beradaptasi dan berubah. Ilmu pengetahuan ini tentu dapat membuka harapan bahwa meskipun trauma meninggalkan bekas yang mendalam, namun otak manusia memiliki kapasitas untuk menciptakan pola pikir yang positif.
Selain pemahaman melalui ilmu pengetahuan, dukungan sosial dan hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, atau pasangan memainkan peran penting dalam proses pemulihan trauma. Lingkungan sosial yang positif membuat seseorang merasa nyaman, aman, diterima, dan didengarkan. Hal ini membantu dalam membangun kepercayaan diri, yang pada akhirnya memperkuat stabilitas emosional. Memiliki orang-orang yang dapat diandalkan di sekitarnya memungkinkan individu dengan pengalaman traumatis untuk belajar menghadapi situasi sulit dan mampu mengelola emosi dengan lebih baik. Oleh karena itu, dukungan dari lingkungan yang aman dapat membantu seseorang pulih dari pengalaman traumatis dan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang secara emosional.
Psikolog sangat disarankan bagi individu yang mengalami trauma masa usia dini untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan pendekatan professional, psikolog dapat memberikan berbagai bentuk terapi, seperti terapi perilaku kognitif, latihan meditasi, dan latihan sugesti yang mampu membantu individu mengelola dampak dari trauma yang dialaminya. Selain itu, teknik-teknik khusus yang digunakan oleh psikolog dapat membantu individu untuk mengakses kembali emosi terkait trauma dan memprosesnya secara positif. Dalam hal ini, psikolog dapat membantu seseorang memandang pengalaman traumatis tersebut secara lebih netral, sehingga dampak buruk dari pengalaman traumatis pada masa usia dini bisa dinetralisir atau diatasi secara efektif.
Dengan pemahaman ilmu pengetahuan, membangun hubungan yang sehat, dan dukungan dari psikolog, individu yang pernah mengalami traumatis pada masa usia dini dapat mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan. Meskipun trauma dapat membekas, ada banyak pendekatan yang memungkinkan individu untuk mengatasi pengalaman tersebut secara positif. Dukungan yang tepat dan terapi yang sesuai dapat membuka jalan bagi pemulihan dan pengembangan diri yang sehat, menjadikan pengalaman traumatis sebagai bagian dari proses pembelajaran hidup yang memperkuat individu tersebut.

Komentar Anda

BACA JUGA
Sabtu, 09 November 2024