Pendapat Generasi Z Mengenai Sama Besarnya Biaya Pendidikan PAUD dengan Biaya UKT
Penulis : Dwisa Ayuningtyas
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Tribuana News, Tasikmalaya -- Biaya pendidikan anak usia dini (PAUD) saat ini semakin mengkhawatirkan. Tidak sedikit orang tua yang mengeluhkan biaya PAUD yang hampir setara dengan uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi. Biaya pendidikan awal di sebuah unit PAUD dapat mencapai Rp1.000.000,00 hingga Rp15.000.000,00 atau bahkan lebih. Dengan biaya hampir sama besar dengan uang kuliah tunggal atau UKT, fenomena ini memunculkan pertanyaan bagi Gen Z maupun masyarakat umum : Apakah biaya sebesar itu sebanding dengan kualitas pendidikan yang diterima anak? Dengan demikian, Esai ini akan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan tingginya biaya PAUD, dampaknya terhadap kualitas pendidikan, serta implikasi sosial yang ditimbulkan.
Era digital saat ini telah mendorong peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD). Kurikulum PAUD tidak lagi sebatas permainan, namun telah dirancang secara komprehensif untuk memaksimalkan perkembangan anak secara holistik, baik kognitif, sosial, spiritual, emosional, maupun fisik. Hal ini turut berkontribusi pada kenaikan biaya PAUD.
Kebanyakan sekolah PAUD dilengkapi dengan bahan instruksional, peralatan pengajaran yang aman, baik tempat bermain indoor maupun outdoor, pelayanan program makan 4 sehat 5 sempurna, dan penggunaan media digital seperti proyektor untuk menunjang proses pembelajaran. Hal ini membuat guru yang terlatih dan bersertifikat di bidang PAUD mampu memberikan pelajaran yang lebih baik bagi anak. Dan hal tersebut membutuhkan investasi banyak yang akan berpengaruh pada biaya yang akan dibebankan pada orang tua.
Tingginya biaya pendidikan PAUD akan berpengaruh secara langsung pada kualitas pendidikan yang diterima anak. Sekolah diharapkan untuk berperan memberikan pendidikan yang lebih efektif bagi biaya yang mahal. Tapi, pertanyaannya adalah apakah PAUD yang akan menempatkan biaya pada persentase sebesar UKT perguruan tinggi benar-benar memaksimalkan perkembangan potensi dan kemampuan anak? Serangkaian penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan fasilitas, layanan, dan biaya dengan optimal akan menghasilkan korelasi membaik antara dua variabel, bisa tidak selalu berbanding lurus secara langsung dengan hasil perkembangan anak yang optimal ataupun sebaliknya, sebenarnya pendekatan dan metode pengajaran pihak guru yang bisa berpengaruh kepada perkembangan anak.
Sebagai seorang mahasiswa yang belum mengetahui secara langsung biaya bayaran PAUD, saya merasa adanya pengalaman berpikir kritis pada bagian itu. Bagi saya, biaya PAUD yang mahal itu sesungguhnya merupakan peluang besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri, tetapi juga merupakan sebuah peluang besar dalam hal ketidaksetaraan antara mereka yang bisa mengakses dengan yang tidak bisa mengakses, terutama masyarakat kelas bawah hingga menengah ke bawah pada saat ini. Bagi saya, itu merupakan masalah yang besar karena PAUD itu sendiri merupakan langkah awal dalam membentuk karakter dan kompetensi seorang anak.
Dengan demikian, kenaikan biaya PAUD merupakan tantangan yang komplek. Di satu sisi biaya yang tinggi dapat meningkatkan kualitas pendidikan, namun di sisi lain hal ini dapat mempersempit akses pendidikan bagi anak- anak dari keluarga yang kurang mampu. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama pemerintah, masyarakat dan lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas sejak dini.